ANDAIKAN

08.30 Posted In Edit This 0 Comments »
ANDAIKAN

Engkau hadir dalam geliatnya kehidupanku
Yang kujalani dengan tangis air mataku
Melukiskan indah satu langit dalam gelapku
Engkau seperti bintang yang membuat aku tersipu

Maafkan diriku kujadikan dirimu sebagai matahariku
Tempat kumencari sejuta rasa damai dalam hatiku
Memandang senyummu mampu mematikan semua rasa dukaku
Lembut matamu sanggup membuat aku bertekuk lutut

Adakah cinta merapuhkan semua rasaku
Wajah rindupun kian dekat dalam hari-hariku
Sepercik surga kuharapkan mngalir teduh dari bibirmu
Saat kau lafadzkan kata setiamu hanya menjadi milikku

KEKAGUMANKU PADA DIRIMU

08.28 Posted In Edit This 0 Comments »
KEKAGUMANKU PADA DIRIMU

Seperti embun membasahi pagi
Senyummu hadir menyapa bumi
Memberi ruang hati ini satu arti
Tentang hakikat perjalanan langkah kaki

Seperti pijarnya cahaya rembulan
Lembutmu mampu hadir memberikan seribu kesan
Indahmu selalu goreskan indah lukisan
Hingga hati inipun jatuh tertawan

Seperti hangat salam mentari
Pesonamu hadir mengisi semua relung mimpi
Andai saja dirimu mampu membaca mata hati ini
Dalam semua sujud malamku ingin dirimu hadir menemani

lagi sedih

08.27 Posted In Edit This 0 Comments »
Ue o Muite Arukou

Ue o muite arukou
Namida ga kobore nai you ni
Omoidasu haru no hi
Hitoribotchi no yoru

Ue o muite arukou
Nijinda hoshi o kazoete
Omoidasu natsu no hi
Hitoribotchi no yoru

Shiawase wa kumo no ue ni
Shiawase wa sora no ue ni

Ue o muite arukou
Namida ga kobore nai you ni
Nakinagara aruku
Hitoribotchi no yoru

Omoidasu aki no
Hitoribotchi no yoru
Kanashimi wa hoshi no kage ni
Kanashimi wa tsuki no kage ni

Ue o muite arukou
Namida ga kobore nai you ni
Nakinagara aruku
Hitoribotchi no yoru

I Look Up as I Walk

I look up as I walk
So that the tears won't fall
Remembering those those spring days
But I am all alone tonight

I look up as I walk
Counting the stars with tearful eyes
Remembering those summer days
But I am all alone tonight

Happiness lies beyond the clouds
Happiness lies up above the sky

I look up as I walk
So that the tears won't fall
Though the tears well up as I walk
For tonight I'm all alone tonight

Remembering those autumn days
But I am all alone tonight
Sadness lies in the shadow of the stars
Sadness lurks in the shadow of the moon

I look up as I walk
So that the tears won't fall
Though the tears well up as I walk
For tonight I'm all alone

DILEMA

04.16 Posted In Edit This 1 Comment »


DILEMA

Tatap sejenak mataku sebelum engkau benar-benar berlalu
Akan terlihat jejak-jejak langkah pilu hidup kehilanganku
Satu jiwa yang akan ditinggal pergi selamanya oleh cinta
Tentu tak akan mudah tuk dapat lalui lagi indahnya dunia

Tak adakah mata hatimu terpanggil agungnya rasa
Kala jiwa ini berlutut dalam derai linangan airmata
Hanya sepotong rindu yang selalu membawamu dalam mimpi-mimpiku
Dilembut matamu selalu kulafadzkan sumpah setia hatiku

Adakah hatimu akan tersentuh indahnya cahaya
Ataukah kelabu akan akan membawamu melangkah pergi menjauh
Akankah tangan kecil itu terhulur sambut hakikat cintaku
Saat dimana senyummu adalah surga untuk hatiku

ARTI CINTA

02.51 Posted In Edit This 0 Comments »


ARTI CINTA

Dan bila engkau mentari,
Jadilah yang bisa menghangatkan,
Manusia….. dengan cinta,

Dan bila kau embun pagi,
Jadilah yang bisa memberi sejuk,
Pagi ini……dengan rasa,

Kembangkanlah sayapmu,
Tuk meraih dunia,
Coba tuk tetap tersenyum,
Disaat duka melintasmu,
Jadilah yang terbaik,
Karena engkaulah satu,
Yang memberiku
Arti cinta

Dan bila engkau rembulan,
Jadilah yang bisa meneduhkan,
Malam…… dengan cahaya,

Dan bila kau bintang berpijar,
Jadilah yang paling bisa setia,
Menemani….. dengan senyumnya,

Kembangkanlah sayapmu,
Tuk meraih dunia,
Coba tuk tetap tersenyum,
Disaat duka melintasmu,
Jadilah yang terbaik,
Karena engkaulah satu,
Yang memberiku
Arti cinta

RISALAH HATI

02.46 Posted In Edit This 0 Comments »


RISALAH HATI

Bolehkah ku milikki hatimu,
Tuk kulukis dengan indahnya rasa,
Dewi cinta lesatkan panahnya,
Insan pun jatuh kasmaran,

Melodi rindu akrab mengalun,
Dalam buai teduh kidung surgawi,
Tebar wangi pesona hatimu,
Menyibak sejuta harap,

Ijinkan kutemani harimu,
Kan kubingkai dengan warna dunia,
Beri arti sayap indah cinta,
Nyata hadirmu untukku,

Bolehkah kumilikki cintamu,
Anugrah terindah yang kurasakan,
Dan sesaat kau hamparkan cahaya,
Semesta hati tersenyum,

PENCARIAN

02.44 Posted In Edit This 0 Comments »


PENCARIAN

Sepasang burung terbang diangkasa,
Bercanda penuh mesra dan tiada duka,
Aku rindu dengan kehangatan yang mereka punya,

Sepasang mata bocah berkilat gembira,
Terpancar kedamaian lewat senyumnya,
Aku rindu dengan suasana yang penuh dengan cinta,

Kemana harus kucari,
Cinta yang tulus suci,
Dan kemana arah langkahku,
Mencari kasih sejati,

KARENAMU ADIK

02.42 Posted In Edit This 0 Comments »


KARENAMU ADIK

Lihat indah cara dia tersenyum,
Kau kan setuju dialah ratu,
Tengok saja ceria dari wajahnya,
Saat menyapa memikat dunia,

Karenamu adik aku temukan
Apa yang lama hilang dari hati,
Karenamu adik aku mengerti,
Sebuah cinta hadir dihati,

Lihat teduh saat dia memandang,
Kaupun kan tahu isi hatiku,
Tengok saja anggun dalam hatinya,
Bagai puisi melukis hati,

Karenamu adik aku temukan
Apa yang lama hilang dari hati,
Karenamu adik aku mengerti,
Sebuah cinta hadir dihati,

ATAP DUNIA

02.40 Posted In Edit This 0 Comments »


ATAP DUNIA

Ditemani bidadari,
Terbang ke atap dunia,
Melesat melukis awan,
Menyibak indah nirwana,

Gerimis yang menghampiri,
Teduhkan suasana hati,
Membasuh jiwa yang hampa,
Disentuh hangatnya cinta,

Oh… hadirlah tuk diriku,
Genggam erat cintaku,
Dalam hatimu,
Pijarkanlah harapan,
Biarkanlah terbentang,
Dalam jalanmu,

HIJAU

02.39 Posted In Edit This 0 Comments »


HIJAU

Kusadar diriku bukan sebuah bintang
Yang bisa memberimu kilau,
Aku hanyalah pijar redup dan gelisah,
Mencoba mencari cinta,

Salahkah diriku bila sebuah rasa,
Tercipta hanya untukmu,
Aku hanyalah insan hijau dan belia,
Pertama rasakan cinta,

Dan cintamu adalah duniaku... kutahu itu,
Dan dirimu adalah segala yang berarti bagi diriku,

Bisakah dirimu menjadi mentariku,
Hangatkan dengan setiamu,
Berikan yang terindah untuk cinta kita,
Jalani semua berdua,

Dan cintamu adalah duniaku... kutahu itu,
Dan dirimu adalah segala yang berarti bagi diriku,

CINTA # …

02.37 Posted In Edit This 0 Comments »


CINTA # …

Bila kau memang sayang padaku,
Simpan diriku dipusara hatimu,
Biarkan saja cinta yang membawa,
Kearah mana kita kan melangkah,

Bila kau memang cinta padaku,
Pastikan aku satu dihatimu,
Jangan kau lepaskan saat kuterjatuh,
Usaplah sedihku dihangat pelukmu,

Cintailah aku, dengan hatimu,
Apa adanya, jangan merubahku,
Milikilah aku, tanpa mengikatku,
Satu yang kutahu, kusayang padamu,

Bila kau memang rindu padaku,
Hiasi mimpimu dengan kisahku,
Jadikanlah aku pahlawan dihatimu,
Gunakan bahuku sandaran tangismu,

Cintailah aku, dengan hatimu,
Apa adanya, jangan merubahku,
Milikilah aku, tanpa mengikatku,
Satu yang kutahu, kusayang padamu,

KISAH RAHASIA KITA

02.32 Posted In Edit This 0 Comments »


KISAH RAHASIA KITA

Kusadari…
Betapa kusayang padamu,
Betapa kurindu hadirmu,
Tuk mengisi hatiku,

Salahkah ku…
Bila kau pun balas cintaku,
Meski kisah kita rahasia,
Tuk tak sakiti kekasihmu,

Jujurlah pada hatimu,
Kau kan bahagia bersamaku,
Meskipun itu kan lukai,
Hatinya… cintanya…
Katakan cintamu padaku,
Kuakan slalu menjagamu,
Meski kan pedihkan hatinya
Biarkan… berlalu…

Kuakui…
Tak ingin diriku berbagi,
Tak ingin slalu yang kedua,
Dihatimu, cintamu,

Haruskah ku…
Menanti diujung waktuku,
Meski hatimu pun rasakan,
Cintaku milikmu,

Jujurlah pada hatimu,
Kau kan bahagia bersamaku,
Meskipun itu kan lukai,
Hatinya… cintanya…
Katakan cintamu padaku,
Kuakan slalu menjagamu,
Meski kan pedihkan hatinya
Biarkan… berlalu…

buah pisang

02.31 Posted In Edit This 0 Comments »
After Reading THIS, you'll NEVER look at a banana in the same way again!

Setelah membaca ini, kamu akan melihat kelebihan dari buah PISANG

Bananas: Containing three natural sugars - sucrose, fructose and glucose combined with fiber, a banana gives an instant, sustained and substantial boost of energy. Research has proven that just two bananas provide enough energy for a strenuous 90-minute workout. No wonder the banana is the number one fruit with the world's leading athletes.

Buah Pisang : Mengandung tiga jenis gula alami - Sukrosa, Fruktosa dan Glukosa yang dikombinasikan dgn FIBER, Pisang memberikan tambahan sokongan energi yg langsung cukup banyak. Penelitan telah membuktikan bahwa dengan hanya dua buah pisang mendukung energi yang cukup utk kuat selama 90 menit. Tidak heran mengapa pisang merupakan buah nomor satu yang banyak dikonsumsi oleh atlit dunia.

But energy isn't the only way a banana can help us keep fit. It can also help overcome or prevent a substantial number of illnesses and conditions, making it a must to add to our daily diet.

Namun bukan hanya energi yg dihasilkan, buah pisang juga dapat menjaga tubuh selalu fit. Dan membantu utk mencegah beberapa penyakit, diperlukan untuk menambah diet harian kita.

Depression: According to a recent survey undertaken by MIND amongst people suffering from depression, many felt much better after eating a banana.

Depresi : Berdasar survey terbaru oleh "MIND" terhadap orang yang mengalami Depresi, banyak yang terbantu setelah mengkonsumsi buah pisang.

This is because bananas contain tryptophan, a type of protein that the body converts into serotonin, known to make you relax, improve your mood and generally make you feel happier.

Oleh karena pisang mengandung Tryptphan, sejenis protein yg diatur tubuh menjadi Serotonin, diketahui dapat membawa efek relax, menambah suasana hati pada umumnya menjadi lebih baik.

PMS: the pills -- eat a banana. The vitamin B6 it contains regulates blood glucose levels, which can affect your mood.

PMS (Sindrom yg terjadi pada banyak w anita mulai 2 s/d 14 hari sebelum menstruasi) : Lupakan obat-obatan - makanlah buah pisang. Vitamin B6 yg terkandung mengontrol tingkat gloksa darah, yg dapat mempengaruhi kondisi tubuh lebih baik.

Anemia: High in iron, bananas can stimulate the production of hemoglobin in the blood and so helps in cases of anemia.

Anemia (Kekurangan darah) : Tinggi zat besi, buah pisang dapat merangsang produksi hemoglobin (sel darah merah) dan membantu kasus penyakit ANEMIA

Blood Pressure: This unique tropical fruit is extremely high in potassium yet low in salt, making it the perfect way to beat blood pressure. So much so, the US Food and Drug Administration has just allowed the banana industry to make official claims for the fruit's ability to reduce the risk of blood pressure and stroke.

TEKANAN DARAH : Buah unik tropis ini mengandung zat potassium yg cukup tinggi dan rendah garam, membuat tekanan darah menjadi lebih baik. Dan banyak lagi, sebuah perusahaan Makanan dan Obat-obatan di Amerika Serikat mengklaim buah pisang dapat mengurangi resiko dari tekanan darah tinggi dan penyakit STROKE

Brain Power: 200 students at a Twickenham (Middlesex) school were helped through their exams this year by eating bananas at breakfast, break, and lunch in a bid to boost their brain power. Research has shown that the potassium-packed fruit can assist learning by making pupils more alert.

Vitamin/Energi utk OTAK : 200 orang pelajar sekolah di Twickenham (Middlesex) terbantu dalam ujian mereka tahun ini setelah setiap sarapan, istirahat dan makan siang selalu mengkonsumsi buah pisang sebagai pemacu kekuatan berpikir mereka. Penelitian juga memperlihatkan bahwa buah yg disertai zat potassium dapat membantu otot mata menjadi lebih awas.

Constipation: High in fiber, including bananas in the diet can help restore normal bowel action, helping to overcome the problem without resorting to laxatives.

SEMBELIT : Tinggi kadar fiber, dapat membantu program diet untuk mengempiskan bagian perut. membantu mengatasi masalah tanpa ber-efek murus-murus

Hangovers: One of the quickest ways of curing a hangover is to make a banana milkshake, sweetened with honey. The banana calms the stomach and, with the help of the honey, builds up depleted blood sugar levels, while the milk soothes and re-hydrates your system.

RASA SAKIT ; Salah satu cara mudah/cepat mengobati rasa sakit adalah dengan membuat campuran buah pisang dengan milkshake, ditambahkan dengan madu. Buah pisang meredakan perut dan dengan bantuan madu dapat meredakan kadar gula, sedangkan susu selain menyegarkan juga membantu proses re-hidrasi sistem tubuh

Heartburn: Bananas have a natural antacid effect in the body, so if you suffer from heartburn, try eating a banana for soothing relief.

SAKIT JANTUNG : Buah Pisang memiliki zat asam semut (penetral asam) yang alami terhadap tubuh, dan jika anda menderita karena ada bagian yg sakit pada jantung, coba utk makan pisang untuk meringankan rasa sakit tersebut.

Morning Sickness: Snacking on bananas between meals helps to keep blood sugar levels up and avoid morning sickness.

Rasa nyeri dipagi hari : Makan buah pisang setelah sarapan membantu kadar gula anda untuk mengurangi rasa sakit/pegal2 sewaktu bangun pagi

Mosquito bites: Before reaching for the insect bite cream, try rubbing the affected area with the inside of a banana skin. Many people find it amazingly successful at reducing swelling and irritation

GIGITAN NYAMUK : Sebelum menggunakan cream oles anti gigitan serangga, coba olesi bagian yang terkena gigitan tsb dengan bagian dalam kulit pisang. Banyak ditemukan orang yang sukses mengurangii pembengkakan dan iritasi pada bagian kulit yg telah digigit oleh serangga.

Nerves: Bananas are high in B vitamins that help calm the nervous system

URAT SYARAF : Buah pisang tinggi kadar vitamin B yang membantu menenangkan sistem URAT SYARAF

Overweight and at work: Studies at the Institute of Psychology in Austria found pressure at work leads to gorging on comfort food like chocolate and crisps. Looking at 5,000 hospital patients, researchers found the most obese were more likely to be in high-pressure jobs. The report concluded that, to avoid panic-induced food cravings, we need to control our blood sugar levels by snacking on high carbohydrate foods every two hours to keep levels steady

KELEBIHAN BERAT BADAN DAN BEBAN PEKERJAAN : Studi pada Institut Psikologi di Austria menemukan bahwa tekanan pada pekerjaan mendorong kita utk mengkonsumsi (lebih senang memakan) snack, coklat, keripik dsb. Memperhatikan dari 5000 pasien rumah sakit, ditemukan bahwasanya kebanyakan dari kasus obesitas (kegemukan) disebabkan oleh tekanan pekerjaan. Hasil laporan menyimpulkan bahwa untuk menghindari kecanduan makanan tersebut, kita perlu mengendalikan kadar gula darah kita dengan makanan ringan yg tinggi karbohidrat setiap 2 (dua) jam utk menjaga kadar gula tsb stabil

Ulcers: The banana is used as the dietary food against intestinal disorders because of its soft texture and smoothness. It is the only raw fruit that can be eaten without distress in over-chronicler cases. It also neutralizes over-acidity and reduces irritation by coating the lining of the stomach.

Bag.PENCERNAAN : Pisang digunakan sebagai makan diet mencegah gangguan pencernaan dikarenakan lembut/halusnya susunan/tekstur dari buah pisang tsb. Hanya buah mentah inilah yg dapat langsung dapat dimakan tanpa harus susah2 mengolahnya.. Dan juga menetralisir kelebihan zat asam dan mengurangi iritasi dengan melapisi bagian dalam perut kita.

Temperature control: Many other cultures see bananas as a "cooling" fruit that can lower both the physical and emotional temperature of expectant mothers. In Thailand , for example, pregnant women eat bananas to ensure their baby is born with a cool temperature Seasonal Affective Disorder (SAD): Bananas can help SAD sufferers because they contain the natural mood enhancer tryptophan.

PENGENDALIAN SUHU : Banyak pendapat yg menyatakan bahwa buah pisang ini sebagai penyejuk/penyegar yg dapat mengurangi baik secara fisik maupun emosional calon Ibu. Di negara Thailand sbg contoh, w anita hamil memakan pisang utk memastikan bahwa bayi yg akan lahir dengan kondisi SAD yg terkendali ( SAD = gangguan/kecemasan sang calon ibu): Buah pisang membantu penderita SAD karena mengandung Zat alami Tryptophan = asam amino yg mengandung protein utk pertumbuhan dan metabolisme yg normal sbg penghasil niasin (niasin : vitamin A, B utk fungsi normal system syaraf pembuangan)

Smoking: Bananas can also help people trying to give up smoking. The B6, B12 they contain, as well as the potassium and magnesium found in them, help the body recover from the effects of nicotine withdrawal.

MEROKOK : Buah pisang dapat membantu orang yg akan berhenti merokok, karena kandungan vitamin B6 dan B12 dan juga kandungan potasium dan magnesium membantu tubuh mencegah efek dari gangguan akibat zat NIKOTIN

Stress: Potassium is a vital mineral, which helps normalize the heartbeat, sends oxygen to the brain and regulates your body's water balance. When we are stressed, our metabolic rate rises, thereby reducing our potassium levels. These can be rebalanced with the help of a high-potassium banana snack.

STRES : Potasium merupakan mineral penting yg dapat menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengendalikan kadar cairan tubuh. Saat kita sedang mengalami STRES (gangguan pikiran yg dapt mengakibatkan gangguan badan), tingkat metabolisme mjd naik, dan karenanya terjadi pengurangan kadar potasium.. Ini dapat dikendalikan dengan makanan ringan dari pisang yg kaya dgn kadar potasiumnya

Strokes: According to research in "The New Eng land Journal of Medicine, "eating bananas as part of a regular diet can cut the risk of death by strokes by as much as 40%!

STROKE (jenis penyakit yg diakibatkan kehilangan fungsi dari anggota atau bagian lain tubuh saat aliran oksigen dlm darah menuju otak terganggu): Menurut penelitian "Jurnal Medis di New Eng land ", memakan buah pisang adl bagian dari program DIET yg dapat mengurangi resiko kematian akibat STROKE sebanyak 40%.

So, a banana really is a natural remedy for many ills. When you compare it to an apple, it has four times the protein, twice the carbohydrates, three times the phosphorus, five times the vitamin A and iron, and twice the other vitamins and minerals. It is also rich in potassium and is one of the best value foods around. So maybe its time to change that well-known phrase so that we say, "A banana a day keeps the doctor away!"

Oleh karena itu memakan buah pisang merupakan pengobatan ALAMI utk pelbagai penyakit. Saat dibandingkan dengan buah APEL, pisang memiliki 4 kali lipat protein, 2 kali lipat zat karbohidrat, 3 kali lipat fospor, 5 kali lipat vitamin A dan zat besi, 2 kali lipat mineral dan vitamin lain. Juga kaya kadar potasium dan merupakan buah terbaik yg mudah didapat. Mungkin dapat dikatakan " BUAH PISANG MEMBUAT KITA JAUH DARI DOKTER" karena kita selalu sehat.

You might want to pass this tidbit to your friends!!!!

Akan kah Anda mengabaikan tips/resep ini utk rekan2 anda yg lain ?__,

Siapakah emaknya

02.15 Posted In Edit This 0 Comments »
Siapakah emaknya

Selesai berlibur dari kampung, saya harus kembali kekota. Mengingat jalan tol yang juga padat, saya menyusuri jalan lama. Terasa mengantuk, saya singgah sebentar di sebuah restoran. Begitu memesan makanan, seorang anak lelaki berusia lebih kurang 12 tahun muncul di depan.

"Abang mau beli kue?" Katanya sambil tersenyum. Tangannya segera menyelak daun pisang yang menjadi penutup bakul kue jajanannya. "Tidak Dik, Abang sudah pesan makanan," jawab saya ringkas. dia berlalu.

Begitu pesanan tiba, saya langsung menikmatinya. Lebih kurang 20 menit kemudian saya melihat anak tadi menghampiri pelanggan lain, sepasang suami istri sepertinya. Mereka juga menolak, dia berlalu begitu saja.

"Abang sudah makan, tak mau beli kue saya?" tanyanya tenang ketika menghampiri meja saya.

"Abang baru selesai makan Dik, masih kenyang nih," kata saya sambil menepuk-nepuk perut. Dia pergi, tapi cuma di sekitar restoran. Sampai di situ dia meletakkan bakulnya yang masih penuh. Setiap yang lalu dia tanya, "Tak mau beli kue saya Bang, Pak... Kakak atau Ibu." Molek budi bahasanya.

Pemilik restoran itupun tak melarang dia keluar masuk restorannya menemui pelanggan. Sambil memperhatikan, terbersit rasa kagum dan kasihan di hati saya melihat betapa gigihnya dia berusaha. Tidak nampak keluh kesah atau tanda-tanda putus asa dalam dirinya, sekalipun orang yang ditemuinya enggan membeli kuenya.

Setelah membayar harga makanan dan minuman, saya terus pergi ke mobil. Anak itu saya lihat berada agak jauh di deretan kedai yang sama. Saya buka pintu, membetulkan duduk dan menutup pintu. Belum sempat saya menghidupkan mesin, anak tadi berdiri di tepi mobil. Dia menghadiahkan sebuah senyuman. Saya turunkan kaca jendela. Membalas senyumannya.

"Abang sudah kenyang, tapi mungkin Abang perlukan kue saya untuk adik- adik, Ibu atau Ayah abang," katanya sopan sekali sambil tersenyum.

Sekali lagi dia memamerkan kue dalam bakul dengan menyelak daun pisang penutupnya.

Saya tatap wajahnya, bersih dan bersahaja. Terpantul perasaan kasihan di hati. Lantas saya buka dompet, dan mengulurkan selembar uang Rp

20.000,- padanya. "Ambil ini Dik! Abang sedekah... Tak usah Abang beli kue itu." Saya berkata ikhlas karena perasaan kasihan meningkat mendadak. Anak itu menerima uang tersebut, lantas mengucapkan terima kasih terus berjalan kembali ke kaki lima deretan kedai. Saya gembira dapat membantunya.

Setelah mesin mobil saya hidupkan. Saya memundurkan. Alangkah terperanjatnya saya melihat anak itu mengulurkan Rp 20.000,- pemberian saya itu kepada seorang pengemis yang buta kedua-dua matanya. Saya terkejut, saya hentikan mobil, memanggil anak itu. "Kenapa Bang, mau beli kue kah?" tanyanya.

"Kenapa Adik berikan duit Abang tadi pada pengemis itu? Duit itu Abang berikan ke Adik!" kata saya tanpa menjawab pertanyaannya.

"Bang, saya tak bisa ambil duit itu. Emak marah kalau dia tahu saya mengemis. Kata emak kita mesti bekerja mencari nafkah karena Allah.

Kalau dia tahu saya bawa duit sebanyak itu pulang, sedangkan jualan masih banyak, Mak pasti marah. Kata Mak mengemis kerja orang yang tak berupaya, saya masih kuat Bang!" katanya begitu lancar. Saya heran sekaligus kagum dengan pegangan hidup anak itu. Tanpa banyak soal saya terus bertanya berapa harga semua kue dalam bakul itu.

"Abang mau beli semua kah?" dia bertanya dan saya cuma mengangguk.

Lidah saya kelu mau berkata. "Rp 25.000,- saja Bang...." Selepas dia memasukkan satu persatu kuenya ke dalam plastik, saya ulurkan Rp 25.000,-. Dia mengucapkan terima kasih dan terus pergi. Saya perhatikan dia hingga hilang dari pandangan.

Dalam perjalanan, baru saya terpikir untuk bertanya statusnya. Anak yatim kah? Siapakah wanita berhati mulia yang melahirkan dan mendidiknya? Terus terang saya katakan, saya beli kuenya bukan lagi atas dasar kasihan, tetapi rasa kagum dengan sikapnya yang dapat menjadikan kerjanya suatu penghormatan. Sesungguhnya saya kagum dengan sikap anak itu. Dia menyadarkan saya, siapa kita sebenarnya

Memadukan Kekuatan Akal Dan Kelembutan Hati

02.15 Posted In Edit This 0 Comments »
Artikel: Memadukan Kekuatan Akal Dan Kelembutan Hati

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Apa yang membedakan manusia dengan mahluk lain? Kita bilang; 'akal!'. Manusia memiliki akal, sedangkan mahluk lain tidak. Itulah sebabnya manusia bisa mengklaim diri sebagai mahluk Tuhan yang paling sempurna. Sebab, dengan akalnya itu manusia bisa melakukan begitu banyak hal yang tidak bisa dilakukan kucing, kelinci, ataupun bunga melati. Sayangnya, tidak semua yang bisa dilakukan manusia itu digunakan untuk kebaikan sesama. Karena pada kenyataannya, akal kita sering digunakan untuk 'mengakal-akali' dengan cara melakukan apapun demi kepentingan segelintir individu atau kelompok tertentu. Oleh karena itu, banyak buah pahit dari hasil karya akal manusia itu. Dengan demikian, untuk menjadi 'mahluk sempurna' seperti klaimnya, manusia mesti memiliki piranti lain. Sehingga kecerdasan akalnya dapat diimbangi oleh kearifan dari dalam dirinya. Apakah gerangan piranti itu?

Sesekali, kita perlu memperhatikan para kura-kura. Seekor kura-kura kalau hendak berjalan pastilah akan mengeluarkan kepalanya dari dalam tempurungnya. Dan ini adalah isyarat yang kura-kura berikan pada kita bahwa memang benar kita harus menggunakan kepala alias otak dan akal pikiran kita supaya kita bisa melakukan ini dan itu. Tanpa kepala kita tidak bisa membangun suatu hasil karya cipta apapun. Sebab, kepalalah pusat segala kekuatan kreatif imajinatif yang membantu menusia menghasilkan berbagai macam penemuan. Sehingga, kita bisa membangun peradaban. Itu benar.

Tetapi, mari perhatikan sang kura-kura itu sekali lagi. Dalam perjalanannya, dia sering berhenti. Dan ketika berhenti melangkah itu dia menarik kepalanya kembali masuk kedalam cangkang tempurungnya. Lalu dia berdiam diri. Pertanda apakah gerangan ini? Ini adalah tanda pengingat bagi kita yang terlampau mengutamakan akal, bahwa; sesekali kita harus menarik kekuatan akal itu ke belakang layar. Kemudian mendekatkan kepala kita kedada dimana didalam bersemayam sesuatu yang biasa kita sebut sebagai hati nurani. Sebab, kata kura-kura:'hati nurani itu akan membantu kita mengarahkan akal pikiran'.

Ketika akal berjalan sendirian, maka hasil pemikiran kita hanya akan menjadi sebatas proses eksplorasi dan eksploitasi atas keuntungan, kemudahan, kenikmatan dan hal-hal serupa itu. Apakah itu mengganggu orang lain? Akal tidak terlampau peduli, karena fungsi utamanya adalah untuk membuat hidup kita lebih mudah dan indah. Soal orang lain rugi atau terganggu oleh kaidah-kaidah yang dihasilkannya, itu soal lain. Itulah sebabnya, mengapa banyak orang yang berbisnis tanpa mempedulikan moral, lingkungan, atau kepentingan orang lain. Orang lain bagi mereka adalah lahan untuk dieksploitasi. Itulah juga sebabnya mengapa banyak orang yang tidak peduli pada kepentingan tetangga hanya untuk memenuhi kepentingan rumah dan keluarganya belaka. Tetangga bagi mereka adalah objek yang boleh dikorbankan demi kepentingan dirinya sendiri.

Kata kura-kura; "Berhenti sejenak dari terlampau menggunakan akal kamu. Dan sesekali ajaklah dirimu untuk berkontemplasi menggunakan hati nurani."

Menakjubkan sekali. Ketika seseorang mengikuti petuah sang kura, ternyata dia menemukan bahwa akal itu bukanlah segala-galanya. Justru orang yang terlampau menggunakan akal tidak akan pernah berhasil menjadi mahluk sempurna. Karena, kesempurnaan manusia diperoleh dari penggunaan yang seimbang antara akal dan hati. Ketika seseorang hanya menggunakan hati, dia menjadi orang baik yang kurang produktif. Dan ketika seseorang hanya menggunakan akal, maka dia akan menjadi orang kompetitif yang sangat destruktif. Tetapi, ketika seseorang menggunakan akal dan hati dalam sebuah perpaduan harmoni, dia menjadi orang berprestasi tinggi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dirinya sendiri.

Dan menakjubkan sekali, karena ternyata; ketika dia mengkombinasikan hatinyalah segala hasil karya cipta akalnya menjadi maslahat tidak hanya bagi dirinya sendiri. Melainkan bagi orang lain. Ketika semakin besar cakupan pengaruhnya, semakin luas dampak positifnya.. Sehingga, boleh jadi suatu saat nanti; dia bisa berkontribusi kepada kepentingan seluruh umat manusia. Karena, kecanggihan akal pikirannya diimbangi oleh pertimbangan hati nurani untuk kemaslahatan bersama. Bukan semata kepentingan pribadi. Sebab, akal dan hati itu seperti dua sisi keping mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa akal, hati tidak bisa mencukupi hidup. Dan tanpa hati, akal sering membuat kerusakan. Sedangkan dengan akal dan hati; kita bisa saling berkontribusi.

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman

jagalah hati

02.14 Posted In Edit This 0 Comments »
HATI adalah TEMPAT BERTANYA dan BELAJAR.
HATI adalah CERMIN.
Apa yang kita lakukan terus-menerus akan berpengaruh dan
berbekas pada hati.
Hal-hal TERPUJI Akan Membuat Hati MENGKILAP dan CEMERLANG.

Sementara hal-hal TERCELA Akan Membentuk ASAP HITAM KELAM
yang MENUMPUK Sedikit Demi Sedikit dan Membuat Hati MENJADI GELAP-GULITA.
Lama-lama hati yang Gelap Akan MENEBAL dan TERKUNCI.
Ini MENGHALANGI Kita MELIHAT KEBENARAN.
Karena itu Kita Perlu MEMBERSIHKAN HATI Kita dari Benih-benih PENYAKIT HATI.
Ada tiga penyakit yang paling sering menghinggapi hati kita.
Ini juga adalah tiga dosa paling awal sejak keberadaan manusia.

Pertama,
SOMBONG dan AROGAN.
Ini adalah Penyakit IBLIS yang Menolak Ketika Diperintahkan Bersujud pada Adam.
''Ia diciptakan dari tanah, sedangkan aku dari Api,'' ujar Iblis.
Ini Sikap RASIALIS seperti yang ditunjukkan oleh Hitler maupun
rezim Apharteid di Afrika Selatan.

TANPA SADAR kita pun Sering MERASA LEBIH MULIA dari Orang Lain
semata-mata karena faktor SARA.
Penyakit SOMBONG Sering MUNCUL dalam Bentuk MERASA LEBIH PENTING,
LEBIH TAHU, LEBIH BENAR dan LEBIH TAAT dari orang lain.
PERASAAN PALIN TAHU dan PALING BENAR MEMBUAT KITA MENUTUP TELINGA.
Kita TAK MERASA PERLU MENDENGARKAN ORANG LAIN.
Kita Justru Sibuk MEMAKSAKAN "AGENDA" Kita pada Orang Lain.

Akar dari sombong adalah
KEBIASAAN MEMBANDING-BANDINGKAN DIRI KITA (comparing) dengan Orang Lain.
Membanding-bandingkan Akan Membuat Kita TEROMBANG-AMBING.
Kita MERASA SUPER kalau Berhadapan dengan Orang yang Ada di Bawah Kita,
tapi Ironisnya kita akan Merasa Rendah Diri di Saat yang Sebaliknya.

Padahal satu-satunya Perbandingan yang Baik adalah
Membandingkan Diri Anda terhadap Potensi Anda Sendiri.

Kedua,
SERAKAH.
Ini penyakit Adam yang Tetap Memakan Pohon yang DILARANG TUHAN.
Padahal ada berjuta-juta pohon yang disediakan dan
HANYA Satu Pohon itu Yang Dilarang.

Akar serakah adalah scarcity mentality (mentalitas kelangkaan),
yaitu perasaan bahwa segala sesuatu sangat terbatas,
sehingga berprinsip 'Saya akan mengambil bagian saya dulu sebelum kehabisan.'

Orang SERAKAH Menganggap Dunia seperti Sepotong Kue.
''Kalau Anda mendapatkan Potongan BESAR,
sisanya Tinggal Sedikit untuk Saya.''
Karena itu,
Saya akan MENGAMBILNYA DULU.
Semua Persoalan yang kita hadapi di negara ini, baik KKN,
Upah Minimum yang Tak Cukup untuk Hidup Layak atau
Persoalan Tarik-Ulur,
sebenarnya BERAKAR dari KESERAKAHAN,
yaitu Keinginan Menguasai dan Tiadanya Keinginan
untuk Berbagi dengan Pihak Lain.

Ketiga,
penyakit IRI dan DENGKI.
Ini penyakitnya Qabil yang merasa iri terhadap Habil yang
mendapatkan istri lebih cantik.
Akar Penyakit ini adalah
Kecenderungan kita Untuk Selalu Bersaing (competing) dengan orang lain.
Kita Memandang Dunia sebagai Medan Pertempuran.

Kita MEMANDANG Setiap Orang sebagai PESAING Kita.
Karena itu Kita BERJUANG MENGALAHKAN Mereka.
Kita INGIN LEBIH PANDAI, LEBIH HEBAT dan LEBIH POPULER.
Kita BERDUKA Melihat Orang Lain SUKSES.
Kita SEDIH Melihat Kawan Naik Pangkat.
Kita PUSING Melihat Tetangga Membeli Mobil Baru.
Orang yang berMENTAL seperti ini Tak Peduli dengan Prestasinya Sendiri.
Yang Penting,
ia LEBIH TINGGI Dari Orang Lain.

Bangsa kita dipenuhi manusia-manusia yang mengidap penyakit ini.
Ada yang menyingkatnya dengan AIDS (Arogan, Iri, Dengki, Serakah).
Itu Sebabnya MASALAH Kita Tak Kunjung Usai.

Tapi Daripada Melihat Orang Lain,
MARILAH KITA MELIHAT DIRI KITA SENDIRI.
Karena,
BUKAN MUSTAHIL Kita pun "TERINFEKSI'' Penyakit AIDS ini.

Jangan Lupa,
KEPEMIMPINAN SELALU DIMULAI DARI DIRI SENDIRI.
Karena itu,
Mulai lah Melakukan Perjalanan Ke Dalam.
Yaitu,
MENYELAMI HATI KITA MASING-MASING dan
MENDETEKSI Adanya BENIH-BENIH AIDS ini Dalam Hati Kita.

AWALNYA PASTI SULIT.
seorang filsuf pernah berkata-kata,
''PERJALANAN YANG PALING PANJANG dan
PALING MELELAHKAN ADALAH PERJALANAN MASUK KE DALAM DIRI KITA SENDIRI..''

"Jika ada sesuatu yg mengganjal di hati diantara kalian yg saling mengasihi, sebaiknya utarakanlah jangan simpan didalam hati".

02.13 Posted In Edit This 0 Comments »
Sebuah kisah salah pengertian yg mengakibatkan kehancuran sebuah rumah tangga.
Tatkala nilai akhir sebuah kehidupan sudah terbuka, tetapi segalanya sudah terlambat. Membawa nenek utk tinggal bersama menghabiskan masa tuanya bersama kami, malah telah mengkhianati ikrar cinta yg telah kami buat selama ini,setelah 2 tahun menikah, saya dan suami setuju menjemput nenek di kampung utk tinggal bersama.

Sejak kecil suami saya telah kehilangan ayahnya, dia adalah satu-satunya harapan nenek, nenek pula yg membesarkannya dan menyekolahkan dia hingga tamat kuliah.
Saya terus mengangguk tanda setuju, kami segera menyiapkan sebuah kamar yg menghadap taman untuk nenek, agar dia dapat berjemur, menanam bunga dan sebagainya. Suami berdiri didepan kamar yg sangat kaya dgn sinar matahari, tidak sepatah katapun yg terucap tiba-tiba saja dia mengangkat saya dan memutar-mutar saya seperti adegan dalam film India dan berkata: "Mari,kita jemput nenek di kampung".

Suami berbadan tinggi besar, aku suka sekali menyandarkan kepalaku ke dadanya yg bidang, ada suatu perasaan nyaman dan aman disana. Aku seperti sebuah boneka kecil yg kapan saja bisa diangkat dan dimasukan kedalam kantongnya. Kalau terjadi selisih paham diantara kami, dia suka tiba-tiba mengangkatku tinggi-tinggi diatas kepalanya dan diputar-putar sampai aku berteriak ketakutan baru diturunkan. Aku sungguh menikmati saat-saat seperti itu.

Kebiasaan nenek di kampung tidak berubah. Aku suka sekali menghias rumah dengan bunga segar, sampai akhirnya nenek tidak tahan lagi dan berkata kepada suami:"Istri kamu hidup foya-foya, buat apa beli bunga? Kan bunga tidak bisa dimakan?" Aku menjelaskannya kepada nenek: "Ibu, rumah dengan bunga segar membuat rumah terasa lebih nyaman dan suasana hati lebih gembira". Nenek berlalu sambil mendumel, suamiku berkata sambil tertawa: "Ibu, ini kebiasaan orang kota, lambat laun ibu akan terbiasa juga."

Nenek tidak protes lagi, tetapi setiap kali melihatku pulang sambil membawa bunga, dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya berapa harga bunga itu, setiap mendengar jawabanku dia selalu mencibir sambil
menggeleng-gelengka n kepala. Setiap membawa pulang barang belanjaan,dia selalu tanya itu berapa harganya, ini berapa. Setiap aku jawab, dia selalu berdecak dengan suara keras. Suamiku memencet hidungku sambil berkata: "Putriku, kan kamu bisa berbohong. Jangan katakan harga yang sebenarnya." Lambat laun, keharmonisan dalam rumah tanggaku mulai terusik.

Nenek sangat tidak bisa menerima melihat suamiku bangun pagi menyiapkan sarapan pagi untuk dia sendiri, di mata nenek seorang anak laki-laki masuk ke dapur adalah hal yang sangat memalukan. Di meja makan, wajah nenek selalu cemberut dan aku sengaja seperti tidak mengetahuinya. Nenek selalu membuat bunyi-bunyian dengan alat makan seperti sumpit dan sendok, itulah cara dia protes.

Aku adalah instrukstur tari, seharian terus menari membuat badanku sangat letih, aku tidak ingin membuang waktu istirahatku dengan bangun pagi apalagi disaat musim dingin. Nenek kadang juga suka membantuku di
dapur, tetapi makin dibantu aku menjadi semakin repot, misalnya: dia suka menyimpan semua kantong-kantong bekas belanjaan, dikumpulkan bisa untuk dijual katanya. Jadilah rumahku seperti tempat pemulungan kantong plastik, dimana-mana terlihat kantong plastik besar tempat semua kumpulan kantong plastik.

Kebiasaan nenek mencuci piring bekas makan tidak menggunakan cairan pencuci, agar supaya dia tidak tersinggung, aku selalu mencucinya sekali lagi pada saat dia sudah tidur. Suatu hari, nenek mendapati aku sedang mencuci piring malam harinya, dia segera masuk ke kamar sambil membanting pintu dan menangis. Suamiku jadi serba salah, malam itu kami tidur seperti orang bisu, aku coba bermanja-manja dengan dia, tetapi dia tidak perduli. Aku menjadi kecewa dan marah."Apa salahku?" Dia melotot sambil berkata: "Kenapa tidak kamu biarkan saja? Apakah memakan dengan piring itu bisa membuatmu mati?"

Aku dan nenek tidak bertegur sapa untuk waktu yg culup lama, suasana menjadi kaku. Suamiku menjadi sangat kikuk, tidak tahu harus berpihak pada siapa? Nenek tidak lagi membiarkan suamiku masuk ke dapur, setiap pagi dia selalu bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuknya, suatu kebahagiaan terpancar di wajahnya jika melihat suamiku makan dengan lahap, dengan sinar mata yang seakan mencemohku sewaktu melihat padaku, seakan berkata dimana tanggung jawabmu sebagai seorang istri?
Demi menjaga suasana pagi hari agar tidak terganggu, aku selalu membeli makanan diluar pada saat berangkat kerja. Saat tidur, suami berkata:"Luci, apakah kamu merasa masakan ibu tidak enak dan tidak bersih sehingga kamu tidak pernah makan di rumah?" sambil memunggungiku dia berkata tanpa menghiraukan air mata yg mengalir di kedua belah pipiku. Dan dia akhirnya berkata: "Anggaplah ini sebuah permintaanku, makanlah bersama kami setiap pagi". Aku mengiyakannya dan kembali ke meja makan yg serba canggung itu.

Pagi itu nenek memasak bubur, kami sedang makan dan tiba-tiba ada suatu perasaan yg sangat mual menimpaku, seakan-akan isi perut mau keluar semua. Aku menahannya sambil berlari ke kamar mandi, sampai disana aku segera mengeluarkan semua isi perut. Setelah agak reda, aku melihat suamiku berdiri didepan pintu kamar mandi dan memandangku dengan sinar mata yg tajam, diluar sana terdengar suara tangisan nenek dan berkata-kata dengan bahasa daerahnya. Aku terdiam dan terbengong tanpa
bisa berkata-kata. Sungguh bukan sengaja aku berbuat demikian!
Pertama kali dalam perkawinanku, aku bertengkar hebat dengan suamiku, nenek melihat kami dengan mata merah dan berjalan menjauh…… suamiku segera mengejarnya keluar rumah.

Menyambut anggota baru tetapi dibayar dengan nyawa nenek.
Selama 3 hari suamiku tidak pulang ke rumah dan tidak juga meneleponku. Aku sangat kecewa, semenjak kedatangan nenek di rumah ini, aku sudah banyak mengalah, mau bagaimana lagi? Entah kenapa aku selalu merasa mual dan kehilangan nafsu makan ditambah lagi dengan keadaan rumahku yang kacau, sungguh sangat menyebalkan. Akhirnya teman sekerjaku berkata:"Luci, sebaiknya kamu periksa ke dokter". Hasil pemeriksaan menyatakan aku sedang hamil. Aku baru sadar mengapa aku mual-mual pagi itu. Sebuah
berita gembira yg terselip juga kesedihan. Mengapa suami dan nenek sebagai orang yg berpengalaman tidak berpikir sampai sejauh itu?

Di pintu masuk rumah sakit aku melihat suamiku, 3 hari tidak bertemu dia berubah drastis, muka kusut kurang tidur, aku ingin segera berlalu tetapi rasa iba membuatku tertegun dan memanggilnya. Dia melihat ke
arahku tetapi seakan akan tidak mengenaliku lagi, pandangan matanya penuh dengan kebencian dan itu melukaiku. Aku berkata pada diriku sendiri, jangan lagi melihatnya dan segera memanggil taksi. Padahal aku
ingin memberitahunya bahwa kami akan segera memiliki seorang anak. Dan berharap aku akan diangkatnya tinggi-tinggi dan diputar-putar sampai aku minta ampun tetapi..... mimpiku tidak menjadi kenyataan. Didalam taksi air mataku mengalir dengan deras. Mengapa kesalah pahaman ini berakibat sangat buruk?

Sampai di rumah aku berbaring di ranjang memikirkan peristiwa tadi, memikirkan sinar matanya yg penuh dengan kebencian, aku menangis dengan sedihnya. Tengah malam,aku mendengar suara orang membuka laci, aku menyalakan lampu dan melihat dia dgn wajah berlinang air mata sedang mengambil uang dan buku tabungannya. Aku nenatapnya dengan dingin tanpa berkata-kata. Dia seperti tidak melihatku saja dan segera berlalu. Sepertinya dia sudah memutuskan utk meninggalkan aku. Sungguh lelaki yg sangat picik, dalam saat begini dia masih bisa membedakan antara cinta dengan uang. Aku tersenyum sambil menitikan air mata.

Aku tidak masuk kerja keesokan harinya, aku ingin secepatnya membereskan masalah ini, aku akan membicarakan semua masalah ini dan pergi mencarinya di kantornya.Di kantornya aku bertemu dengan seketarisnya yg melihatku dengan wajah bingung."Ibunya pak direktur baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas dan sedang berada di rumah sakit. Mulutku terbuka lebar. Aku segera menuju rumah sakit dan saat menemukannya, nenek sudah meninggal. Suamiku tidak pernah menatapku, wajahnya kaku. Aku memandang jasad nenek yg terbujur kaku.. Sambil menangis aku menjerit dalam hati: "Tuhan, mengapa ini bisa terjadi?"
Sampai selesai upacara pemakaman, suamiku tidak pernah bertegur sapa denganku, jika memandangku selalu dengan pandangan penuh dengan kebencian.

Peristiwa kecelakaan itu aku juga tahu dari orang lain, pagi itu nenek berjalan ke arah terminal, rupanya dia mau kembali ke kampung. Suamiku mengejar sambil berlari, nenek juga berlari makin cepat sampai tidak
melihat sebuah bus yg datang ke arahnya dengan kencang. Aku baru mengerti mengapa pandangan suamiku penuh dengan kebencian. Jika aku tidak muntah pagi itu, jika kami tidak bertengkar, jika........ .... dimatanya, akulah penyebab kematian nenek.

Suamiku pindah ke kamar nenek, setiap malam pulang kerja dengan badan penuh dengan bau asap rokok dan alkohol. Aku merasa bersalah tetapi juga merasa harga diriku terinjak-injak. Aku ingin menjelaskan bahwa semua ini bukan salahku dan juga memberitahunya bahwa kami akan segera mempunyai anak. Tetapi melihat sinar matanya, aku tidak pernah menjelaskan masalah ini. Aku rela dipukul atau dimaki-maki olehnya
walaupun ini bukan salahku. Waktu berlalu dengan sangat lambat. Kami hidup serumah tetapi seperti tidak mengenal satu sama lain. Dia pulang makin larut malam. Suasana tegang didalam rumah.

Suatu hari, aku berjalan melewati sebuah café, melalui keremangan lampu dan kisi-kisi jendela, aku melihat suamiku dengan seorang wanita didalam. Dia sedang menyibak rambut sang gadis dengan mesra. Aku tertegun dan mengerti apa yg telah terjadi. Aku masuk kedalam dan berdiri di depan mereka sambil menatap tajam kearahnya. Aku tidak menangis juga tidak berkata apapun karena aku juga tidak tahu harus berkata apa. Sang gadis melihatku dan ke arah suamiku dan segera hendak berlalu. Tetapi dicegah oleh suamiku dan menatap kembali ke arahku dengan sinar mata yg tidak kalah tajam dariku. Suara detak jantungku terasa sangat keras, setiap detak suara seperti suara menuju kematian.

Akhirnya aku mengalah dan berlalu dari hadapan mereka, jika tidak.. mungkin aku akan jatuh bersama bayiku dihadapan mereka. Malam itu dia tidak pulang ke rumah. Seakan menjelaskan padaku apa yang telah terjadi. Sepeninggal nenek, rajutan cinta kasih kami juga sepertinya telah berakhir. Dia tidak kembali lagi ke rumah, kadang sewaktu pulang ke rumah, aku mendapati lemari seperti bekas dibongkar.
Aku tahu dia kembali mengambil barang-barang keperluannya. Aku tidak ingin menelepon dia walaupun kadang terbersit suatu keinginan untuk menjelaskan semua ini. Tetapi itu tidak terjadi..... ...., semua berlalu begitu saja.

Aku mulai hidup seorang diri, pergi check kandungan seorang diri. Setiap kali melihat sepasang suami istri sedang check kandungan bersama, hati ini serasa hancur. Teman-teman menyarankan agar aku membuang saja bayi ini, tetapi aku seperti orang yg sedang histeris mempertahankan miliknya. Hitung-hitung sebagai pembuktian kepada nenek bahwa aku tidak bersalah.

"Suatu hari pulang kerja, aku melihat dia duduk didepan ruang tamu. Ruangan penuh dengan asap rokok dan ada selembar kertas diatas meja, tidak perlu tanya aku juga tahu surat apa itu. 2 bulan hidup sendiri, aku sudah bisa mengontrol emosi. Sambil membuka mantel dan topi aku berkata kepadanya: "Tunggu sebentar, aku akan segera menanda tanganinya". Dia melihatku dengan pandangan awut-awutan demikian juga aku. Aku berkata pada diri sendiri, jangan menangis, jangan menangis. Mata ini terasa sakit sekali tetapi aku terus bertahan agar air mata ini tidak keluar.

Selesai membuka mantel, aku berjalan ke arahnya dan ternyata dia memperhatikan perutku yg agak membuncit. Sambil duduk di kursi, aku menanda tangani surat itu dan menyodorkan kepadanya."Luci, kamu hamil?" Semenjak nenek meninggal, itulah pertama kali dia berbicara kepadaku. Aku tidak bisa lagi membendung air mataku yg mengalir keluar dengan derasnya. Aku menjawab: "Iya, tetapi tidak apa-apa. Kamu sudah boleh pergi". Dia tidak pergi, dalam keremangan ruangan kami saling berpandangan. Perlahan-lahan dia membungkukan badannya ke tanganku, air matanya terasa menembus lengan bajuku. Tetapi di lubuk hatiku, semua sudah berlalu, banyak hal yg sudah pergi dan tidak bisa diambil kembali.
Entah sudah berapa kali aku mendengar dia mengucapkan kata: "Maafkan aku, maafkan aku". Aku pernah berpikir untuk memaafkannya tetapi tidak bisa. Tatapan matanya di cafe itu tidak akan pernah aku lupakan. Cinta diantara kami telah ada sebuah luka yg menganga. Semua ini adalah sebuah akibat kesengajaan darinya.

Berharap dinding es itu akan mencair, tetapi yang telah berlalu tidak akan pernah kembali. Hanya sewaktu memikirkan bayiku, aku bisa bertahan untuk terus hidup. Terhadapnya, hatiku dingin bagaikan es, tidak pernah menyentuh semua makanan pemberian dia, tidak menerima semua hadiah pemberiannya tidak juga berbicara lagi dengannya. Sejak menanda tangani surat itu, semua cintaku padanya sudah berlalu, harapanku telah lenyap tidak berbekas.

Kadang dia mencoba masuk ke kamar untuk tidur bersamaku, aku segera berlalu ke ruang tamu, dia terpaksa kembali ke kamar nenek. Malam hari, terdengar suara orang mengerang dari kamar nenek tetapi aku tidak perduli. Itu adalah permainan dia dari dulu. Jika aku tidak perduli padanya, dia akan berpura-pura sakit sampai aku menghampirinya dan bertanya apa yang sakit. Dia lalu akan memelukku sambil tertawa terbahak-bahak. Dia lupa........ , itu adalah dulu, saat cintaku masih membara, sekarang apa lagi yg aku miliki?

Begitu seterusnya, setiap malam aku mendengar suara orang mengerang sampai anakku lahir. Hampir setiap hari dia selalu membeli barang-barang perlengkapan bayi, perlengkapan anak-anak dan buku-buku bacaan untuk anak-anak. Setumpuk demi setumpuk sampai kamarnya penuh sesak dengan barang-barang. Aku tahu dia mencoba menarik simpatiku tetapi aku tidak bergeming. Terpaksa dia mengurung diri dalam kamar, malam hari dari kamarnya selalu terdengar suara pencetan keyboard komputer. Mungkin dia lagi tergila-gila chatting dan berpacaran di dunia maya pikirku. Bagiku itu bukan lagi suatu masalah.

Suatu malam di musim semi, perutku tiba-tiba terasa sangat sakit dan aku berteriak dengan suara yg keras. Dia segera berlari masuk ke kamar, sepertinya dia tidak pernah tidur. Saat inilah yg ditunggu-tunggu olehnya. Aku digendongnya dan berlari mencari taksi ke rumah sakit. Sepanjang jalan, dia mengenggam dengan erat tanganku, menghapus keringat dingin yg mengalir di dahiku. Sampai di rumah sakit, aku segera
digendongnya menuju ruang bersalin. Di punggungnya yg kurus kering, aku terbaring dengan hangat dalam dekapannya. Sepanjang hidupku, siapa lagi yg mencintaiku sedemikian rupa jika bukan dia?

Sampai dipintu ruang bersalin, dia memandangku dengan tatapan penuh kasih sayang saat aku didorong menuju persalinan, sambil menahan sakit aku masih sempat tersenyum padanya. Keluar dari ruang bersalin, dia memandang aku dan anakku dengan wajah penuh dengan air mata sambil tersenyum bahagia. Aku memegang tangannya, dia membalas memandangku dengan bahagia, tersenyum dan menangis lalu terjerambab ke lantai. Aku berteriak histeris memanggil namanya.

Setelah sadar, dia tersenyum tetapi tidak bisa membuka matanya…… aku pernah berpikir tidak akan lagi meneteskan sebutir air matapun untuknya, tetapi kenyataannya tidak demikian, aku tidak pernah merasakan sesakit seperti saat ini. Kata dokter, kanker hatinya sudah sampai pada stadium mematikan, bisa bertahan sampai hari ini sudah merupakan sebuah mukjizat. Aku tanya kapankah kanker itu terdeteksi? 5 bulan yg lalu kata dokter, bersiap-siaplah menghadapi kemungkinan terburuk. Aku tidak lagi peduli dengan nasehat perawat, aku segera pulang ke rumah dan ke kamar nenek lalu menyalakan komputer.

Ternyata selama ini suara orang mengerang adalah benar apa adanya, aku masih berpikir dia sedang bersandiwara…… Sebuah surat yg sangat panjang ada di dalam komputer yg ditujukan kepada anak kami. "Anakku, demi dirimu aku terus bertahan, sampai aku bisa melihatmu. Itu adalah harapanku.. Aku tahu dalam hidup ini, kita akan menghadapi semua bentuk kebahagiaan dan kekecewaan, sungguh bahagia jika aku bisa melaluinya bersamamu tetapi ayah tidak mempunyai kesempatan untuk itu. Didalam komputer ini, ayah mencoba memberikan saran dan nasehat terhadap segala kemungkinan hidup yg akan kamu hadapi. Kamu boleh mempertimbangkan saran ayah. "Anakku, selesai menulis surat ini, ayah merasa telah menemanimu hidup selama bertahun-tahun. Ayah sungguh bahagia. Cintailah ibumu, dia sungguh menderita, dia adalah orang yg paling mencintaimu dan adalah orang yg paling ayah cintai".

Mulai dari kejadian yg mungkin akan terjadi sejak TK , SD , SMP, SMA sampai kuliah, semua tertulis dengan lengkap didalamnya. Dia juga menulis sebuah surat untukku. "Kasihku, dapat menikahimu adalah hal yg paling bahagia aku rasakan dalam hidup ini. Maafkan salahku, maafkan aku tidak pernah memberitahumu tentang penyakitku. Aku tidak mau kesehatan bayi kita terganggu oleh karenanya. Kasihku, jika engkau menangis sewaktu membaca surat ini, berarti kau telah memaafkan aku. Terima kasih atas cintamu padaku selama ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak punya kesempatan untuk memberikannya pada anak kita.. Pada bungkusan hadiah tertulis semua tahun pemberian padanya".

Kembali ke rumah sakit, suamiku masih terbaring lemah. Aku menggendong anak kami dan membaringkannya diatas dadanya sambil berkata: "Sayang, bukalah matamu sebentar saja, lihatlah anak kita. Aku mau dia merasakan kasih sayang dan hangatnya pelukan ayahnya". Dengan susah payah dia membuka matanya, tersenyum... ....... anak itu tetap dalam dekapannya, dengan tangannya yg mungil memegangi tangan ayahnya yg kurus dan lemah. Tidak tahu aku sudah menjepret berapa kali momen itu dengan kamera di tangan sambil berurai air mata........ .........

Teman2 terkasih, aku sharing cerita ini kepada kalian, agar kita semua bisa menyimak pesan dari cerita ini. Mungkin saat ini air mata kalian sedang jatuh mengalir atau mata masih sembab sehabis menangis, ingatlah
pesan dari cerita ini: "Jika ada sesuatu yg mengganjal di hati diantara kalian yg saling mengasihi, sebaiknya utarakanlah jangan simpan didalam hati".
Siapa tau apa yg akan terjadi besok? Ada sebuah pertanyaan: Jika kita tahu besok adalah hari kiamat, apakah kita akan menyesali semua hal yg telah kita perbuat? atau apa yg telah kita ucapkan? Sebelum segalanya
menjadi terlambat, pikirlah matang2 semua yg akan kita lakukan sebelum kita menyesalinya seumur hidup.

5 Kisah Perkara Aneh

02.12 Posted In Edit This 0 Comments »
5 Kisah Perkara Aneh

Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika
dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-nabi yang bukan
Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar
suara.
Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu
malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki
keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki
berbuat, pertama; apa yang negkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua;
engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau
putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat
dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna
hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan
pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak
dapat dilaksanakan."
Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk
memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan
diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya
lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan
madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah
mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan,
lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas
itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar
semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali
berturut-turut.
Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia
pun meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu yang mangkuk
emas itu terkeluar semula dari tempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang
sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil
itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku."
Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil
burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas
burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai
Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi.
Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."

Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu
tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan
perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu
memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah
mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan
dari dalam bajunya.
Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia
bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas
lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya.
Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke
rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya
Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu
di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini."

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahawa, "Yang
pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti
bukittetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta
menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.
Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap
akan nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka
janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu,
maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri
berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal
seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul
membuat ghibah."

Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam
diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa sahaja berlaku dalam
kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap
hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka
mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahawa kata-mengata hal
seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis
mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat
pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah,
sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di
dunia dulu."

Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata
tentang dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahawa walaupun apa yang
kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri
kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang
walaupun ia benar.

Empati

02.11 Posted In Edit This 0 Comments »
Empati

Suatu malam, sepulang kerja, saya mampir di sebuah restoran cepat saji
dikawasan Bintaro. Suasana sepi. Di luar hujan. Semua pelayan sudah berkemas.
Restoran hendak tutup. Tetapi mungkin melihat wajah saya yang memelas
karena lapar, salah seorang dari mereka memberi aba-aba untuk tetap
melayani. Padahal, jika mau, bisa saja mereka menolak.

Sembari makan saya mulai mengamati kegiatan para pelayan restoran. Ada yang
menghitung uang, mengemas peralatan masak, mengepel lantai dan ada pula
yang membersihkan dan merapikan meja-meja yang berantakan.

Saya membayangkan rutinitas kehidupan mereka seperti itu dari hari ke hari.
Selama ini hal tersebut luput dari perhatian saya. Jujur saja, jika
menemani anak-anak makan di restoran cepat saji seperti ini, saya tidak
terlalu hirau akan keberadaan mereka. Seakan mereka antara ada dan tiada.
Mereka ada jika saya membutuhkan bantuan dan mereka serasa tiada jika saya
terlalu asyik menyantap makanan.

Namun malam itu saya bisa melihat sesuatu yang selama ini seakan tak
terlihat. Saya melihat bagaimana pelayan restoran itu membersihkan
sisa-sisa makanan di atas meja. Pemandangan yang sebenarnya biasa-biasa
saja.. Tetapi, mungkin karena malam itu mata hati saya yang melihat,
pemandangan tersebut menjadi istimewa.

Melihat tumpukan sisa makan di atas salah satu meja yang sedang
dibersihkan, saya bertanya-tanya dalam hati: siapa sebenarnya yang baru
saja bersantap di meja itu? Kalau dilihat dari sisa-sisa makanan yang
berserakan, tampaknya rombongan yang cukup besar. Tetapi yang menarik
perhatian saya adalah bagaimana rombongan itu meninggalkan sampah bekas makanan.

Sungguh pemandangan yang menjijikan. Tulang-tulang ayam berserakan di atas
meja. Padahal ada kotak-kotak karton yang bisa dijadikan tempat sampah.
Nasi di sana-sini. Belum lagi di bawah kolong meja juga kotor oleh tumpahan remah-remah.
Mungkin rombongan itu membawa anak-anak.

Meja tersebut bagaikan ladang pembantaian. Tulang belulang berserakan.
Saya tidak habis pikir bagaimana mereka begitu tega meninggalkan sampah
berserakan seperti itu. Tak terpikir oleh mereka betapa sisa-sisa makanan
yang menjijikan itu harus dibersihkan oleh seseorang, walau dia seorang
pelayan sekalipun.

Sejak malam itu saya mengambil keputusan untuk membuang sendiri sisa
makanan jika bersantap di restoran semacam itu. Saya juga meminta anak-anak
melakukan hal yang sama. Awalnya tidak mudah. Sebelum ini saya juga pernah melakukannya.
Tetapi perbuatan saya itu justru menjadi bahan tertawaan teman-teman.
Saya dibilang sok kebarat-baratan. Sok menunjukkan pernah keluar negeri.
Sebab di banyak negara, terutama di Eropa dan Amerika, sudah
jamak pelanggan membuang sendiri sisa makanan ke tong sampah.
Pelayan terbatas karena tenaga kerja mahal.

Sebenarnya tidak terlalu sulit membersihkan sisa-sisa makanan kita.
Tinggal meringkas lalu membuangnya di tempat sampah. Cuma butuh beberapa menit.
Sebuah perbuatan kecil. Tetapi jika semua orang melakukannya, artinya akan
besar sekali bagi para pelayan restoran.

Saya pernah membaca sebuah buku tentang perbuatan kecil yang punya arti
besar. Termasuk kisah seorang bapak yang mengajak anaknya untuk
membersihkan sampah di sebuah tanah kosong di kompleks rumah mereka.
Karena setiap hari warga kompleks melihat sang bapak dan anaknya membersihkan
sampah di situ, lama-lama mereka malu hati untuk membuang sampah disitu.

Belakangan seluruh warga bahkan tergerak untuk mengikuti jejak sang bapak
itu dan ujung-ujungnya lingkungan perumahan menjadi bersih dan sehat.
Padahal tidak ada satu kata pun dari bapak tersebut. Tidak ada slogan,
umbul-umbul, apalagi spanduk atau baliho. Dia hanya memberikan keteladanan.
Keteladanan kecil yang berdampak besar.

Saya juga pernah membaca cerita tentang kekuatan senyum. Jika saja setiap
orang memberi senyum kepada paling sedikit satu orang yang dijumpainya hari
itu, maka dampaknya akan luar biasa. Orang yang mendapat senyum akan merasa
bahagia. Dia lalu akan tersenyum pada orang lain yang dijumpainya.
Begitu seterusnya, sehingga senyum tadi meluas kepada banyak orang.
Padahal asal mulanya hanya dari satu orang yang tersenyum.

Terilhami oleh sebuah cerita di sebuah buku "Chicken Soup", saya kerap
membayar karcis tol bagi mobil di belakang saya. Tidak perduli siapa di
belakang. Sebab dari cerita di buku itu, orang di belakang saya pasti akan
merasa mendapat kejutan. Kejutan yang menyenangkan. Jika hari itu dia
bahagia, maka harinya yang indah akan membuat dia menyebarkan virus
kebahagiaan tersebut kepada orang-orang yang dia temui hari itu. Saya
berharap virus itu dapat menyebar ke banyak orang.

Bayangkan jika Anda memberi pujian yang tulus bagi minimal satu orang setiap hari.
Pujian itu akan memberi efek berantai ketika orang yang Anda puji merasa bahagia
dan menularkan virus kebahagiaan tersebut kepada orang-orang di sekitarnya.

Anak saya yang di SD selalu mengingatkan jika saya lupa mengucapkan kata
"terima kasih" saat petugas jalan tol memberikan karcis dan uang kembalian.
Menurut dia, kata "terima kasih" merupakan "magic words" yang akan membuat
orang lain senang. Begitu juga kata "tolong" ketika kita meminta bantuan
orang lain, misalnya pembantu rumah tangga kita.

Dulu saya sering marah jika ada angkutan umum, misalnya bus, mikrolet,
bajaj, atau angkot seenaknya menyerobot mobil saya.
Sampai suatu hari istri saya mengingatkan bahwa saya harus berempati pada mereka.
Para supir kendaraan umum itu harus berjuang untuk mengejar setoran.
"Sementara kamu kan tidak mengejar setoran?''
Nasihat itu diperoleh istri saya dari sebuahtulisan almarhum Romo Mangunwijaya.
Sejak saat itu, jika ada kendaraan umum yang menyerobot seenak udelnya,
saya segera teringat nasihat istri tersebut.

Saya membayangkan, alangkah indahnya hidup kita jika kita dapat membuat orang lain bahagia.
Alangkah menyenangkannya jika kita bisa berempati pada perasaan orang lain.
Betapa bahagianya jika kita menyadari dengan membuang sisa makanan kita di restoran cepat saji,
kita sudah meringankan pekerjaan pelayan restoran.

Begitu juga dengan tidak membuang karcis tol begitu saja setelah membayar,
kita sudah meringankan beban petugas kebersihan. Dengan tidak membuang
permen karet sembarangan, kita sudah menghindari orang dari perasaan kesal
karena sepatu atau celananya lengket kena permen karet.

Kita sering mengaku bangsa yang berbudaya tinggi tetapi berapa banyak di
antara kita yang ketika berada di tempat-tempat publik, ketika membuka
pintu, menahannya sebentar dan menoleh kebelakang untuk berjaga-jaga apakah
ada orang lain di belakang kita? Saya pribadi sering melihat orang yang
membuka pintu lalu melepaskannya begitu saja tanpa perduli orang di
belakangnya terbentur oleh pintu tersebut.

Jika kita mau, banyak hal kecil bisa kita lakukan. Hal yang tidak
memberatkan kita tetapi besar artinya bagi orang lain. Mulailah dari
hal-hal kecil-kecil. Mulailah dari diri Anda lebih dulu.
Mulailah sekarang juga...!!!

buat renungan

02.10 Posted In Edit This 0 Comments »
Pernahkah Kalian merasa malu terhadap apa yang sudah dilakukan kepada teman Anda atas kebohongan yang lama tersimpan rapih, walaupun pada kenyataannya hal itu tidak pernah terjadi?? Jika jawabannya Ya, kenapa Anda melakukannya? Dan Jika jawabannya Tidak, kemukakan alasannya?
Kawan,
Banyak orang rela melakukan kebohongan besar maupun kecil bukan Cuma kesesama teman, keluarga bahkan berani sampai ke banyak orang. Mengapa hal itu dilakukan? Menurut analisa beberapa ahli kejiwaan mengatakan hal itu dilakukan hanya semata-mata ingin mendapat “tempat tertinggi” dikalangan masyarakat luas termasuk teman dan keluarga. Dr. Josef More, ahli psikologi remaja dari OHIO University USA , melakukan riset mendalam selama 12 tahun di Indonesia . Ia melakukan beragam survey maupun meneliti karakteristik budaya remaja Indonesia . Selama kurun waktu tersebut, ia banyak menghabiskan waktunya mengajar disalah satu Sekolah International ternama di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Dan selama itulah ia banyak memperoleh data-data akurat untuk mendukung hasil survey dan penilitiannya bukan hanya disekolah melainkan dari kampus ke kampus. Oleh sebab itu Ia pun tercatat sebagai salah satu Dosen tetap fakultas Psikologi disalah satu Universitas Swasta ternama di Bandung selama hampir 5 tahun.
Kemudian Ia menjelaskan, bahwa hal itu paling sering dilakukan oleh remaja Indonesia antara umur 18 s/d 22 tahun. Mengapa? Karena diusia seperti itulah mereka pada umumnya menginginkan sesuatu hal yang memiliki nilai dan bobot lebih tinggi dari pada lingkungan sekitarnya walaupun pada kenyataannya tidak mencerminkan sama sekali. Bisa berupa penghargaan atas prestasi, pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian, komunitas terkenal, dikelilingi lawan jenis yang menarik dsb. Pada intinya yang mereka cari yaitu nilai prestise yang saat itu sedang menjadi trend.
Biasanya, lanjut Dr. More, berdasarkan survey hampir 55% yang paling sering melakukan itu adalah Wanita. Identik antara umur 18 s/d 19 tahun. Mengapa demikian? Dia membaginya kedalam beberapa klasifikasi:
a. Pada umumnya mereka dimata lingkungan social ingin lebih diakui dalam segala hal.
b. Percaya atau tidak, mereka memiliki daya ekspektasi sangat tinggi, sehingga untuk mencapainya, terkadang, suka “menghalalkan” berbagai cara meskipun akhirnya orang lain mampu memberikan penilaian terhadap apa yang sudah terlanjur dikatakan.
c. Terkadang untuk mencapai sesuatu mereka tidak melihat factor proses menuju keberhasilan, malah yang paling menjadi tolak ukur adalah hasil.
e Pada intinya, kebanyakan dari mereka, jika sudah tercapai hasil yang baik, biasanya tidak dibarengi dengan memperdalam hasil tersebut dengan melakukan upaya-upaya tambahan guna terus meningkatkan kemampuannya.
f. Ada kaitannya dengan point diatas. Jangan heran kalo dalam suatu percakapan mereka lebih sering mengatakan hasil-hasil lain dalam segala hal yang nilai prestisenya lebih tinggi dari lawan bicaranya. Padahal apa yang sudah dikatakan (sering) tidak pada tempatnya, dan terkesan (maaf) sombong.
g. Terkadang mereka lupa, bahwa banyak berbicara mengenai jenis pekerjaan, prestasi kerja, penghargaan, dan hal-hal prestise lainnya dalam sebuah pertemuan atau percakapan ringan, nantinya malah membuat lawan bicaranya menjadi menghindarinya. Padahal hal tersebut seharusnya tidak perlu.
Sisanya yaitu 45% dilakukan oleh Pria. Kisaran umur 19 s/d 23 tahun. Bedanya factor utama yang membuat kebanyakan pria berbuat demikian karena Gengsi. Yah, Gengsi itulah yang sering dijadikan oleh pria khususnya remaja Indonesia sebagai alat untuk “menjual diri” mereka dihadapan orang banyak agar hidupnya terkesan dipenuhi banyak aktivitas, juga malah terkesan ingin mendapat nilai lebih dimata masyarakat akan suatu hal yang sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya. yahhh walaupun memang sebenarnya benar begitu tapi lebih banyak yang dilebihkan.
Bagi mereka sangat penting apabila banyak membicarakan hal-hal yang sifat (sebenarnya) semu alias sementara. Itu dikarenakan pola pikir akibat dari lingkungan sekitarnya mendukung sekali melakukan hal demikian. Dr. More menambahkan, banyak diantara mereka melakukan itu banyak dipengaruhi oleh Pola Pikir belum Realistis. Realistis disini dalam artian bahwa ada keterkaitan antara cerita, pengalaman hidup atau dsb dengan kehidupan yang sedang berlangsung sekarang. Apabila hal itu tidak ditemukan setelah kita tahu bahwa apa yang dikatakan seseorang, misalnya, tidak sesuai dengan nalar dan rasionalitas maka bisa disimpulkan apa yang dikatakan kebanyakan BOHONG. Rasional sih sudah, cuma sering sekali melupakan nilai-nilai Realistis kedalam hidupnya.
Dia memberi contoh sebagai berikut:
—–Udin: Eh, kemaren gue baru aja ketemu ama Ryan* di C-K**. Dia keliatan banget abis manggung gitu, bajunya aja masih rada kusut dikit. Seru dehh!
Emon: Ooooo….Trus, trus, dia liat lo ga??
Udin: Liat sih sekilas doang, abis itu kayanya dia buru-buru keluar gitu.
* (Vokali D’Massiv)
** (Circle K)
Dalam bukunya “Seni Kejiwaan” Dr. More tidak membeberkan jawaban tentang dimana letak nilai Gengsi dan Realistisnya. Dia lebih menyerahkan penilaian kepada para pembacanya.
Tapi secara garis besarnya, saya mencoba mengilustrasikan bahwa Udin itu hanya orang sipil biasa yang kebetulan melihat sosok terkenal, dan dikarenakan factor kebetulan tersebut, ada keinginannya untuk bercerita langsung kepada temannya sebagai wujud dari penegasan Gengsi terhadap status socialnya, bahwa ia pernah tidak sengaja bertemu artis yang kebetulan juga tidak sengaja juga melihatnya. Nah kemudian hal itu menjadi berlebihan ketika Udin bercerita mungkin tidak pada temannya saja tapi pada semua orang.
Hal ini sering saya jumpai ketika masih kuliah dulu, ketika seseorang ingin mendapat tempat (semu) dimata orang banyak, mereka seringkali melupakan nilai-nilai kejujuran dan kebenaran hakiki yang sebetulnya banyak melahirkan ending yang sempurna. Daripada mengedepankan nilai Gengsi Tinggi tapi mengenyampingkan aspek Realistis didalamnya, yang ujung-ujungnya sering mendatangkan bencana dikemudian hari.
Kesimpulannya,
a. Apa artinya banyak bicara kalaupun nanti hasilnya tetap saja nol. Lebih baik duduk tenang, berusaha maksimal, dan melihat keberhasilan dari sebuah proses bukan hasil.
b. Bersikap seRealistis mungkin akan jauh lebih baik daripada terus mengedepan Kesombongan diatas sikap Gengsi, karena hasilnya akan mudah ditebak dikemudian hari.

kejujuran vs kebohongan

02.09 Posted In Edit This 0 Comments »
Jalan Menuju Sukses Bisnis Berbeda-Beda

Sebagai orang yang hampir tiap minggu bertemu entrepreneur sukses dari
skala UKM hingga konglomerat yang punya ratusan perusahaan dan punya
pesawat pribadi, saya sering ditanya sobat2 dan kawan yang baru
merintis bisnis sendiri. "Dari pertemuan dan perkenalan dengan mereka,
apah sih sebenarnya rahasa sukses bisnis mereka? Kenapa sih kok mereka
bisa sukses dan bisnis mereka bisa membesar hingga skala korporasi?".

Tidak mudah menjawab pertanyaan seperti ini. Tapi kalau kalau saya
boleh memberikan beberapa catatan dari yang saya dapatkan
informasinya, bahwa jalan menuju sukses itu bisa berbeda-beda, sesuai
pengalaman dan konteks bisnisnya masing-masing. Ada yang mengatakan
kunci sukses berbisnis adalah 'menjaga kepercayaan karena dari
dipercayalah kemudian muncul trust dari para mitra kita, termasuk
pembeli". Biasanya mereka yang mengatakan seperti ini bisnisnya di
bidang jasa dan bisnis banyak berurusan dengan klien-klien besar
secara B2B. Dua kenalan saya yang satu kontraktor bisnis pertambangan
dan satunya pengusaha kurir sama-sama mengatakan 'kunci sukses ialah
menyenangkan orang lain dan menjaga hubungan baik". Bisa jadi karena
dia banyak pelanggan korporat dan pekerjaan dia harus menservis setiap
demand dari klien -- dalam artian positif, bukan menyogok.

Sementara kawan yang bisnisnya garmen, fashion, dan consumer good,
cenderung mengatakan, "inti sukses berbisnis ialah membangun merek,
membangun nama baik di hadapan semua konsumen. Karena itu tahapan
tersulit ialah membangun merek dari produk kita agar dikenal konsumen
secara luas, diakui sebagai produk yang baik dan dibeli". Pendapat ini
tentu saja juga betul, sesuai konteks industri yang digeluti.

Bahkan diantara sesama pengusaha yang bisnisnya sama-sama B2B, atau
sama retil ke mass consumer pun pendapatnya masih bisa berbeda-beda.
Karena momentum sukses dari masing-masing orang itu juga beragam.
Mungkin bisa lihat contoh Pak Roni Lukito, pengusaha tas
dari Bandung. Pak Roni ini punya merek tas yang amat terkenal di
Indonesia seperti Exsport, Eiger, Bodypac, dll. Beliau hanya lulusan
STM tapi sukses dan punya ribuan karyawan. Nah, saya lihat momentum
yang membuat beliau bisa berkembang itu setelah dia diterima sebagai
pemasok di Matahari. Untuk bisa diterima sebagai pemasok Matahari ia
ditolak 13 kali, tapi terus mencoba dan kemudian setelah 13 kali baru
berhasil diterima. Dari sinilah ia mulai mendapatkan 'ruang' untuk
membuktikan bahwa produknya memang baik dan digemari konsumen.
(Catatan: Pak Roni ini pengusaha sukses yg sangat low profile yang
nggak pernah diwawancara media, makanya profilnya nggak pernah
kelihatan di media massa. Saya beruntung sekali bisa dipercaya beliau
sehingga mau saya profilkan).

Saya lihat, meskipun beliau ini sekarang bisnisnya sudah
bermacam-macam, termasuk sukses membangun komplek-komplek perumahan
mewah di Bandung dan bahkan punya klub pacuan kuda dan segala
fasilitas lapangannya, namun momentum yang membuat dia sukses ialah
ketika ia diterima sebagai pemasok di Matahari saat merintis bisnis
tas itu. Karena dari situlah jalannya menjadi lebih lempang dan cepat.
Saya kira tugas kawan2 yang ingin sukses membangun usaha sendiri ialah
'menemukan momentum seperti itu dan kalau sudah ketemu lalu
menggenjotnya' . Kalau istilahnya Hermawan Kertajaya, menemukan
G-Spot-nya. Maka kita tidak boleh lelah mencari 'kendaraan' agar bisa
menemukan momentum seperti itu.

Tentu saja kita juga harus selalu rendah hati untuk belajar dari
banyak orang. Entah kebetulan atau tidak, ternyata sebagain besar
pengusaha sukses yang saya temui, juga sangat menyukai bacaan dan
buku2 yang mendorong, seperti biografi mereka2 yang telah terbukti
sukses. Mereka rajin menggali inspirasi dari berbagai sumber.
Contohnya pengusaha kurir, Pak Budiyanto yang juga diprofilkan di buku
'10 Pengusaha Sukses..." ternyata beliau sudah sangat sering membaca
profil pengusaha-pengusaha sukses sejak masih mahasiswa D3 UGM. Entah
dari buku, majalah, koran, dll. Saya kira pilihan 'suka membaca'
seperti itu bisa dimengerti karena kalau kita sendiri mungkin belum
tentu bisa ketemu pengusaha besar si A, B, dan C -- kalau harus
mendengar dia ceramah di sebuah sesi seminar mungkin biayanya diatas
Rp 2 juta -- namun kita bisa mengakses lebih murah cara2 berpikir dan
kiat mereka dari hasil wawancara dengan media tertentu atau buku.

Disini, message-nya, sebenarnya orang sukses itu ialah orang mau
berendah hati untuk selalu belajar, bisa dari buku2 bacaan dan media
massa, bisa juga dari pembicaraan langsung dengan pengusaha yang telah
lebih dulu sukses. Dan tentu saja juga orang yang selalu berusaha
terus-menerus tanpa putus asa. Ibarat batu, sekeras-kerasnya batu
kalau tiap hari kena tetesan air, lama-lama akan tergerus juga dan
lama-lama batu itu bisa habis. Kita semua ini adalah air yang terus
menetes itu. Selama kita tidak pernah lelah untuk 'menetes' maka
yakinlah bahwa batu-batu itu akan habis. Dan jangan lupa, dalam setiap
mengeluarkan 'tetesan' itu seraya bersyukur dan mengingat Sang
Pencipta agar semua tetesan kita diberkahi. Jangan sampai kita sukses
berbisnis tapi hati kita gersang kan?...

Semoga usaha kawan2 semua sukses sesuai rencana dan diberkati. Amin.

kejujuran vs kebohongan

Salam hormat

biar hati bicara

02.09 Posted In Edit This 0 Comments »
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Kepada saya pernah dinasihatkan; jangan sampai kamu membiarkan
hatimu menjadi buta, tuli, dan bisu. Mungkin nasihat itu terasa
seperti sekedar basa-basi. Tetapi jika kita coba cermati, ternyata
memang; hati manusia itu menentukan segala tindakan dan
perbuatannya. Baik kepada diri sendiri, maupun orang lain. Orang-
orang yang hatinya buta, tidak dapat melihat dampak merugikan yang
ditimbulkan dari perilakunya yang buruk. Orang-orang yang hatinya
tuli, tidak bisa mendengar jerit tangis orang lain. Dan orang-orang
yang hatinya bisu, tidak mampu mengatakan bisik kebajikan bahkan
sekedar kepada dirinya sendiri. Jadi, sungguh berbahaya jika manusia
sampai membiarkan hatinya menjadi buta, tuli, dan bisu. Sebab jika
sudah demikian, kita yang menganggap diri sebagai mahluk mulia ini
tidak akan malu lagi untuk melakukan apa saja. Seburuk apapun itu.
Karena kita pada dasarnya; tidak lagi memiliki hati nurani.

Saya ada sesi presentasi CRM dihadapan sekitar 50 orang sales force
hari Jum'at kemarin. Dalam perjalanan menuju lokasi presentasi,
radio mobil saya tuned in di sebuah stasiun. Setelah memutarkan
beberapa lagu, penyiar bercerita tentang proses penggusuran sebuah
pasar bunga yang sudah sejak jaman dahulu hadir disalah satu sudut
kota Jakarta. Kemudian dia mengatakan bahwa diseberang telepon sudah
tersambung seorang pedagang bunga sekaligus pemilik satu dari 108
buah kios yang dirobohkan budozer aparat pemerintah.

Ketika mendengar hal itu, hati saya biasa-biasa saja. Mungkin karena
sudah terlampau sering saya mendengar kabar, membaca dikoran, atau
menyaksikan lewat pesawat televisi; peristiwa-peristiwa penggusuran
semacam itu. Isak tangis ibu-ibu pemilik gubuk atau kios. Kemarahan
para lelaki yang tertindas. Semuanya sudah menjadi biasa. Jadi, saya
tidak lagi merasakan itu sebagai sesuatu yang perlu dipedulikan.
Semuanya, biasa-biasa saja.

Pagi itu, tangan saya terasa enggan untuk sekedar memencet remote
control agar berita tak bernilai itu tidak lagi terdengar ditelinga
saya. Bosan rasanya. Tapi, mengapa tangan ini sama sekali tidak
kuasa untuk meraih remore control itu? Seolah memaksa diri saya
untuk mendengar percakapan radio itu. Baiklah, saya dengarkan saja.

"Pak Cahya," demikian sang penyiar radio menyebut lelaki diseberang
telepon. "Apa yang saat ini sedang terjadi disana?"
"Ya, disini aparat pemerintah sedang membumihanguskan kios-kios
kami," dia bercerita.
"Lalu apa yang anda dan rekan-rekan lakukan?" lanjutnya.
"Kami berbaris saja didepan pasar dengan damai sambil menyaksikan
para petugas yang digaji dari retribusi yang kami bayar setiap hari
itu merusak semua milik kami." katanya. Telinga saya mulai
terkesiap. Seperti telinga seekor anjing yang mendengar suara
gemerisik ditengah kesunyian malam. "Sementara kami tidak kuasa
menyaksikan mereka menginjak-injak kaum perempuan dan ibu-ibu."
"A-apa yang Bapak maksudkan menginjak-injak kaum perempuan?"
"Dibarisan paling depan ada ibu-ibu yang duduk dengan damai sambil
memegang bunga, lalu para petugas ...."

Saya tidak lagi dapat mendengar dengan jelas apa yang dikatakan
pemilik kios bunga itu. Sebab, tiba-tiba saja saya merasakan mata
ini berkaca-kaca. Ah, mengapa harus cengeng! Begitu hati saya
memberontak. Tetapi, semakin dia melawan, semakin terang-terggambar
dalam imajinasi saya suasana yang tengah terjadi dipasar bunga yang
terusir itu. Saya memang beberapa kali menyaksikan proses
penggusuran pasar dan rumah warga di berita-berita televisi. Dan,
saat ini; tayangan demi tayangan itu berputar-putar diotak saya. Dan
semakin kuat hati saya memberontak, semakin samar pandangan saya
oleh air mata yang kini sudah meleleh dipipi kiri dan kanan.

Hey! Sudah sangat lama saya tidak menitikkan air mata. Mengapa hari
ini saya melakukannya? Masihkah kamu seorang lelaki bersuara lantang
itu? Kemana gerangan ketegaran dirimu pergi? Saya tidak tahu. Saya.
Tidak. Tahu. Yang saya tahu, dada saya tidak kuasa lagi menahan
gejolak. Aneh, telinga saya mendengar suara seseorang yang tengah
terisak. Padahal, didalam mobil itu hanya ada saya sendirian. Jadi,
suara siapakah gerangan itu?

Sekitar jam delapan kurang lima belas menit, mobil yang saya
kendarai melintasi pasar Jatinegara menuju ke arah Matraman. Ketika
saya berhenti diperempatan yang tertahan oleh lampu merah, saya
mendapati diri saya sudah menangis seperti seorang pencinta yang
ditinggal pergi kekasih hatinya. Orang-orang yang menyeberang
melintasi mobil mungkin mengira saya memang tengah patah hati. Para
pengendara motor yang berjejer dikanan dan kiri menanti lampu hijau
terheran-heran; mengapa ada lelaki berdasi yang tengah mengendari
mobil sambil menangis? Tapi, ah. Biarkan saja. Mereka tidak mengerti
apa yang saat ini tengah saya rasakan dalam hati ini. Saya biarkan
saja hujan setempat itu terus mengguyur. Toh ada kertas tissue yang
bisa digunakan untuk menyekanya kemudian.

Gerimis pagi itu mulai mereda ketika melintasi pasar kenari. Semua
perasaan gundah itu hilang begitu saja. Aneh. Semuanya sirna kecuali
kaca spion yang memantulkan bentuk mata sembab saya seolah tidak
tidur selama berhari-hari. "Hey, kamu itu mau melakukan presentasi."
saya berbisik sendiri. "Bagaimana bisa, dengan mata semacam itu?"
Ah, tidak apa-apa. Mata ini akan segera pulih kembali. Sebab, air
mata yang baru saja dikeluarkannya itu memang untuk membasuh hati
yang sudah buram ini. Sekarang, hati saya terasa ringan. Dan tiba-
tiba saja, dia bisa melihat lebih terang. Mendengar lebih jelas. Dan
berkata dengan suara yang lebih jernih. Saya sudah menemukan hati
itu kembali.

Ketika saya menyeka wajah dihadapan cermin di toilet; saya melihat,
mata itu sudah kembali seperti mata yang biasanya. Sama sekali tidak
nampak disana sisa-sisa kegundahan. Yang ada, hanyalah perasaan
lega. Karena hari ini, saya kembali diingatkan bahwa; hati tidak
boleh dibiarkan mati.

Pagi itu, sebelum sesi presentasi dimulai, saya berkata kepada rekan
yang bertugas menyiapkan slide-slide kami; "Tolong tambahkan satu
slide lagi."
"Isinya apa, Pak?" kata sahabat saya.
"Tuliskan disana: Bekerja Dengan Hati" kata saya. "Lalu, tolong
carikan gambar hati, dan simpan di slide itu." Kemudian sahabat saya
melakukannya.
"Tolong jadikan itu sebagai slide pertama saya untuk presentasi pagi
ini...." begitu saya menambahkan.

Ketika sesi itu tiba tepat jam sembilan pagi, saya memulainya dengan
sebuah slide berisi gambar hati. Sungguh relevan dengan materi
presentasi saya pagi ini, yaitu; memuliakan pelanggan. Memuliakan
orang-orang disekitar kita. Dan memang benar. Langkah pertama yang
harus kita lakukan untuk apapun adalah; membawa serta hati kita.

Bayangkan jika kita bisa membawa serta hati terhadap setiap
pekerjaan yang kita lakukan. Apakah itu pekerjaan yang berhubungan
dengan CRM seperti yang saya bawakan dipagi itu. Ataukah pekerjaan
lain yang sehari-hari kita geluti. Pastilah, kita akan dengan ikhlas
melakukannya. Benar, kita masih mengharapkan bayaran. Tidak apa-apa.
Sebab begitulah hukum pelayanan dalam konteks pekerjaan. Kita
melayani. Dan orang yang kita layani memberikan bayarannya. Namun,
dengan menyertakan hati kedalam pekerjaan; pastilah kita bersedia
melakukan segala hal terbaik, untuk orang-orang yang kita layani.
Tidak akan pernah terlintas dalam pikiran kita untuk melakukannya
asal-asalan. Apalagi merugikan orang lain. Menipu. Menindas.
Memperdayai. Menjerumuskan. Tidak.

Dengan membawa hati nurani; kita tidak hanya sekedar bekerja demi
mendapatkan keuntungan pribadi. Dengan membawa hati nurani; kita
pasti selalu bisa memberi nilai manfaat kepada diri kita sediri.
Kepada orang lain. Kepada perusahaan yang mempekerjakan kita. Dan,
yang terlebih penting lagi adalah; kepada saat dimana kita harus
berhadapan dengan sang pemberi hidup. Yaitu, saat dimana Dia
bertanya kepada kita; Apa yang telah kamu lakukan dengan hidup yang
kuanugerahkan kepada dirimu?.

Hore,
Hati Baru!
Dadang Kadarusman

Belajar menjadi orang Goblok Ala Bob Sadino

01.47 Posted In Edit This 1 Comment »
Belajar menjadi orang Goblok Ala Bob Sadino


Renungan

> Pasti Anda bingung dengan judulnya, 'goblok' kok
dipelajari!

> Awalnya saya juga bingung, tapi setelah bertemu langsung
dengan Om Bob(pangilan akrab Bob Sadino), baru percaya bahwa
statement itu benar.

> Bob Sadino terkenal dengan pengusaha yang 'Nyleneh' gaya dan
pola pikirnya. Sejak dari jaman Soeharto, dia terkenal dengan
'kostumnya' yang selalu bercelana pendek. Begitulah cara Om Bob
bertemu dengan semua presiden negeri ini.

> Di kediamannya di kawasan Lebak Bulus sebesar 2 hektar, dia
membuat kami pusing dengan statement-statement nya yang super
Nyleneh.

> Misalnya dia tanya,"Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa
Jay?" Spontan kita jawab,"Cari untung om!" Kemu dian Om Bob
balik menjawab,"Kalo saya cari rugi!"

> Dia menjelaskan, kalo bisnis cari untung, apa selamanya untung?
Sama juga kalo bisnis cari rugi, apa selamanya rugi? Maknanya
adalah, rugi tak perlu ditakuti. Bahkan karyawan Kemchicks
(pabrik daging olahan)dan Kemfarms (exportir sayur dan buah)
diijinkan untuk berbuat salah.

> Sampai-sampai ada karyawan yang pernah membuat kerugian US$ 5
juta dan masih bekerja sampai sekarang.

> Goblok atau Pintar? Trus apa maknanya belajar 'Goblok'?

> Bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam usaha atau
bahkan melangkahpun tak berani.

> Om Bob bilang, kalo orang 'goblok' itu tak pandai menghitung,
makanya lebih cepat mulai usaha. Kalau orang pinter,
menghitungnya 'njlimet', jadi nggak mulai-mulai usahanya.

> Orang 'goblok' berbisnis tidak berfikir urutan, sedangkan orang
pinter, berfikir urut. Orang pintar tidak percayaan dengan
orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah tak ada
yang dapat menggantikan dirinya.

> Nah, kalau orang 'goblok', dia akan mencari orang pintar dan
harus lebih pintar darinya, untuk menjalankan usahanya.

> Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam untk
menutupi kekurangannya. "Ehm, situasi ekonominya lagi down",
atau "Pemerintah nggak mendukung saya", kata orang pintar.

> Lain hal dengan orang 'goblok', jika ketemu gagal, nggak merasa
kalau dia gagal, karena dia merasa sedang 'belajar'.

> Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai orang 'goblok'
tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal
cita-cita.

> Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan
perencanaan. Buahnya, orang 'goblok' yang jadi bossnya orang
pintar.

> Itulah adilnya Tuhan menciptakan orang pintar dan orang
'goblok'.

> Masalahnya sekarang, siapa yang merasa pintar, siapa yang
merasa goblok?
> Trus, enakan mana jadi orang pintar atau orang 'goblok'? Jika
Anda semakin bingung dengan tulisan saya, artinya bagus,
berarti Anda mulai ....Goblok!

> Kalau Anda emosi, berarti Anda pintar. Itu juga kata orang Om
Bob lho..!
> Filosofi 'goblok' Bob Sadino, dia ibaratkan seperti air sungai
yang sedang mengalir. Ketemu batu di depan, ya belok kanan atau
belok kiri.
Namun seperti air di sungai, kitapun harus siap dikencingi,
dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain. Jadi, pilih
mana? GOBLOK atau PINTAR?

> "Pengusaha tak harus pintar dalam segala hal. Tapi harus pintar
mencari orang pintar"

Menjadi Kaya dengan Sedekah

01.45 Posted In Edit This 0 Comments »
Menjadi Kaya dengan Sedekah

Semua berawal dari perkataan teman tentang sedekah. Dia bercerita tentang Ustad Yusuf Mansur yang menganjurkan sedekah untuk mendapatkan tujuan kita. Dalam kondisinya, dia ingin segera menikahi tambatan hatinya namun kekurangan biaya. Ia pun mulai bersedekah berdasarkan jumlah nominal uang yang ia perlukan untuk membuat resepsi pernikahan nanti.

Karena penasaran dengan Ustad Yusuf Mansur yang telah membuat teman saya sangat terinspirasi itu, saya pun segera mencari informasi tentang Ustad Yusuf Mansur. Ternyata saya menemukan film ‘Kun FayaKuun‘ yang dibuat oleh Ustad Yusuf Mansur. Film ini bercerita tentang kehidupan seorang tukang kaca yang jauh dari mencukupi, namun tukang kaca itu tidak berputus asa dari rahmat Allah dan ia tetap bersedekah meskipun kekurangan.

Film ini sangat menginspirasi saya sehingga malam itu juga saya memutuskan besok pagi saya akan naik bis ke kantor agar bisa membeli banyak barang yang ditawarkan ke saya di dalam bis dengan maksud sedekah. Alhamdulillah, baru saja berniat seperti itu, besok paginya saya diajak meeting mendadak oleh seseorang dan dari pembicaraan kami telah lahir sebuah peluang yang nilainya ratusan kali lipat dari jumlah yang saya niatkan untuk sedekah. Subhanallah, baru niat saja sudah seperti itu! Saya pikir ini kebetulan, tapi waktu mendengarkan testimoni ibu ini di YouTube, saya yakin ini bukan sekedar kebetulan.


Saya semakin penasaran dan membeli buku dengan judul ‘The Miracle of Giving, Keajaiban Sedekah‘ yang ditulis oleh Ustad Yusuf Mansur sendiri. Di dalam buku itu, disebutkan dalam Al-Qur’an Surat 6:160, Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Bahkan di dalam Al-Qur’an Surat: 2: 261, Allah menjanjikan balasan sampai 700 x lipat. Selama ini terus terang saya nggak menyadarinya. Insya Allah sedekah terus saya lakukan, tapi saya nggak pernah ‘menghitung’ dan mengharapkan apa yang akan saya dapatkan nanti dari Allah. Saya tidak menghubung-hubungka n rejeki yang saya terima dengan sedekah yang saya lakukan, padahal itu berkaitan erat!

Di dalam buku ini, Ustad Yusuf Mansur berkata, apa yang sudah kita ketahui ini akan menjadi ilmu buat kita. Sehingga jika kesusahan dalam hal finansial, nggak susah-susah minta tolong orang lain, tapi langsung minta tolong kepada Allah. Karena sadar dengan hal ini pun, saya jadi berusaha untuk sedekah dengan lebih baik dan terencana.

Beberapa tips menjadi kaya dari masukan Ustad Yusuf Mansur:
1. Shalat Dhuha 4 rakaat (dilaksanakan dalam 2 rakaat - 2 rakaat) dapat membuka pintu rizqi
2. Meminta pada Allah saat Shalat Tahajjud
3. Memelihara dan memberi makan anak yatim
4. Sedekah 10% dari penghasilan, karena 2,5% saja tidak cukup
5. Sedekah 10% dari jumlah yang diinginkan. Dengan konsep ini, jika kita ingin membeli rumah seharga Rp 100 juta, maka kita harus bersedekah sekitar Rp 10 juta terlebih dahulu. Karena beginilah matematika sedekah menurut Ustad Yusuf Mansur
10 - 1 = 19
Dalam matematika biasa memang 10 - 1 adalah 9. Namun karena Allah menjanjikan balasan 10x lipat, maka minimal kita akan mendapatkan 19. Jika perhitungan dilanjutkan maka akan seperti ini:
10 - 2= 28
10 - 3= 37
10 - 4= 46
10 - 5= 55
10 - 6= 64
10 - 7= 73
10 - 8= 82
10 - 9= 91
10 - 10= 100
Jadi sekarang agak ‘masuk akal’ kan jika ingin beli rumah Rp 100 juta maka harus bersedekah Rp 10 juta dulu
6. Tambahan dari saya mungkin bisa dicoba. Saya selama ini bersedekah untuk sesuatu yang sifatnya dapat berlipat ganda. Misalnya, sedekah untuk pendidikan anak, sedekah untuk alat ibadah, dll, yang kemungkinan pahalanya dapat saya bawa hingga mati (karena terus mengalir).

Last but not least, kadang-kadang untuk bisa percaya, kita perlu membuktikan. Mungkin dari pengalaman sendiri sudah banyak, tapi karena nggak perhatian akhirnya kita lupa. Silahkan baca pengalaman-pengalam an orang lain yang bersedekah dan merasakan manfaatnya di situs Wisata Hati milik Ustad Yusuf Mansur. Selamat bersedekah!

UPDATE:

Pagi ini gue praktekin ilmu sedekah-nya di bis, dengan membeli barang-barang yang tidak terlalu gue butuhkan plus menyantuni pengamen dan peminta-minta yang terlihat memang tidak capable menolong dirinya sendiri. Di sini gue ikhlas dan menghilangkan buruk sangka seperti, “Dapet berapa tu orang sehari, jangan-jangan lebih kaya dari gue!”.
Kalau dihitung berarti hari ini ‘invest’ Rp 50.000 di dalam bis. Kemudian pas sampai kantor, ngambil dokumen adek gue di lantai 1, ternyata masi disuruh bayar Rp 400.000-an lagi dan karena mereka nggak punya mesinnya gue disuruh ambil ATM dulu aja di depan. Meskipun bawaan gue banyak banget dari di bis sampe kantor gue coba tahan nggak ngedumel. Ternyata setelah gue ambil duit gue seperti nggak berkurang malah bertambah. Langsung deg-degan.

Sampai kantor langsung cek Klik BCA and ada transferan senilai 20x investasi gue tadi pagi dari arah yang tidak disangka-sangka. Jadi teman-teman, ilmu baru ini terbukti dan teruji, jangan ragu lagi!